Perusahaan medis berbasis teknologi asal Amerika Serikat (AS) Becton Dickinson kini telah bermitra dengan CerTest Biotec untuk menghasilkan tes diagnostik molekuler virus cacar monyet (Monkeypox). Tes VIASURE Monkeypox CE/IVD baru ini akan dikembangkan menggunakan rangkaian reagen sistem terbuka BD MAX dan divalidasi pada sistem BD MAX. Dikutip dari laman www.medicaldevice network.com, Rabu (15/6/2022), sistem BD MAX adalah platform otomatis untuk ekstraksi asam nukleat dan pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR) real time.
Ini dapat memberikan hasil hingga 24 sampel dalam waktu tiga jam, menjadikannya sarana pengujian yang sangat efisien. Platform ini juga menawarkan serangkaian tes yang mencakup infeksi menular seksual, infeksi pernafasan, infeksi gastrointestinal, infeksi terkait perawatan kesehatan, dan diagnostik kesehatan wanita. Hingga 8 Juni lalu, ada 1.285 kasus terkonfirmasi virus Monkeypox yang menyebar di 28 negara di mana penyakit ini tidak menjadi endemik, serta 1.536 kasus yang diduga Monkeypox pada periode 13 Mei hingga 8 Juni dari 8 negara endemik di kawasan Afrika.
Melihat potensi kebutuhan untuk peningkatan pemantauan, kemitraan ini diharapkan dapat membantu dalam memahami penyebaran virus secara global. Becton Dickinson bukanlah perusahaan pertama yang membuat tes untuk virus Monkeypox. Beberapa perusahaan saat ini sedang mengembangkan versi pengujian Monkeypox mereka sendiri sebagai persiapan untuk permintaan yang lebih tinggi terkait produk ini.
Hoffmann La Roche dan anak perusahaannya TIB Molbiol telah mengembangkan 3 Kit Modular LightMix, yang diklaim pertama mengidentifikasi semua orthopoxvirus yang meliputi cacar, cacar kuda, cacar sapi, dan Monkeypox. Kit kedua mengidentifikasi secara spesifik virus Monkeypox, sedangkan kit ketiga mengidentifikasi orthopoxviruses dan mengklarifikasi apakah virus Monkeypox telah terdeteksi. Abbott Laboratories juga telah mengembangkan alat uji, begitu pula dengan Trivitron Healthcare, sebuah perusahaan perangkat medis di India yang telah mengembangkan alat berbasis fluoresensi 4 warna, yang dapat menyelesaikan pengujiannya hanya dalam waktu satu jam.
Pandemi virus corona (Covid 19) telah menunjukkan nilai yang signifikan bagi perusahaan di bidang diagnostik in vitro (IVD). Total nilai pasar untuk pengujian Covid 19 pada tahun lalu mencapai 49,4 miliar dolar AS, di mana F Hoffmann La Roche, Abbott Laboratories dan Becton Dickinson memiliki pangsa pasar masing masing sebesar 18,3 persen, 10,1 persen dan 3,1 persen. Perusahaan perusahaan itu kini sedang mempersiapkan proyeksi penurunan pendapatan dari pengujian Covid 19 karena ancaman penyakit yang mereda.
Sementara itu, pengembangan perangkat pengujian baru untuk Monkeypox ini dapat menghasilkan kapitalisasi awal pada peningkatan penyebaran virus tersebut demi mengimbangi kerugian pendapatan akibat meredanya Covid 19. Karena pandemi Covid 19, perusahaan medis telah belajar untuk mengembangkan tes IVD secara cepat. Jika terjadi wabah virus yang lebih besar, produk ini sudah tersedia.
Saat keberadaan Monkeypox semakin meluas, lebih banyak perusahaan dapat memproduksi metode pengujian mereka sendiri.